Diaspora Indonesia – Malaysia Gelar Pengajian Rutin di Connecticut Amerika

Hari ini di Hartford, Connecticut, Amerika Serikat, Sabtu, (24/06/2023) masyarakat Muslim Indonesia-Malaysia atau diaspora Indonesia dan Malaysia yang berdomisili di Negara Bagian (State) Connecticut, Amerika Serikat kembali berkumpul mengadakan Pengajian rutin bulanan.

Pengajian rutin pada sabtu 24 Juni 2023 digelar di kediaman salah satu Warga Negara Malaysia bernama Mahanis Rusli, yang berdomisili 150 Seneca Rd. New Haven, Connecticut, Amerika.

Pengajian rutin bulanan ini diberi nama dengan Kelompok Pengajian Al-Ikhlas.

Acara pengajian rutin di gelar Jam 1.30 – 3.30 p.m EST, dengan dipimpin langsung oleh ustadzah Sururoh Uthman (biasa disapa Mba Ruru).

Pengajian dihadiri oleh puluhan jamaah pengajian al Ikhlas, dengan kegiatan dimulai bersama-sama membca surat Al-Fatihah, kemudian dilanjutkan pembacaan Tilawatil Surat Al-Mujadalah dan pembacaan Shalawat Nabi Muhammad secara bersama-sama.

Pengajian juga diisi dengan pembacaan Asmaul-Husna (90 Nama-Nama Allah) dan membaca Surah Yasin secara bersama-sama.

Kegiatan ngaji bersama kemudian ditutup dengan tausiyah dan doa oleh Ustadz/Imam Dr. Muthahhir Arief, (Pimpinan Pondok Pesantren Nur Inka Madani, Moodus, Hartford).

Dalam tausiahnya Dr. Muthahhir Arief menyampaikan materi dengan tema Urgensi Majelis Taklim.

Imam Muthahhir Arief menjelaskan, “Pertemuan yang baik adalah pertemuan yang di dalamnya ada nasihat agama (Islam).

“Golongan manusia ideal adalah mereka yang bahagia di dunia dan akhirat. Untuk menjadi golongan ini, kita diperintahkan atau diwajibkan untuk selalu menjaga shalat lima waktu kita.

“Orang-orang yang menjaga shalatnya akan menikmati hidup mereka dengan tenang, bahagia, karena diliputi oleh kasih sayang dari Allah swt. Karena itu, mari kita menjaga shalat kita.” Jelas Dr. Muthahhir Arif dalam tausiahnya.

Kegiatan pengajian kemudian diakhir dengan ramah tamah dan makan sore dengan berbagai menu masakan Indonesia-Malaysia, karena tuan rumah, Ibu Mahanis berasal dari Kuala Lumpur. Sebagian ibu-ibu membawa makanan tambahan atau potluck ala budaya Amerika. [M. Saleh Mude]