KLIKSAJA.CO – Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menyampaikan permintaan maaf kepada Indonesia atas kekerasan yang ekstrem dan sistematis saat perang kemerdekaan Indonesia.
Permintaan maaf ini disampaikan oleh Rutte setelah publikasi hasil studi yang dilakukan oleh akademisi dan pakar dari kedua negara yang mengungkapkan kekerasan Belanda terhadapa Indonesia saat masa kolonial.
“Hari ini, atas nama pemerintah Belanda, saya menyampaikan permintaan maaf terdalam saya kepada rakyat Indonesia atas kekerasan sistematis dan ekstrem dari pihak Belanda pada tahun-tahun itu,” kata Perdana Menteri Mark Rutte dalam konferensi pers, Kamis (17/02/2022).
PM Rutte juga menyampaikan penyesalannya atas tindakan pemerintah Belanda yang menutup mata terkait persoalan ini.
“Kami juga meminta maaf kepada semua orang yang tinggal di Belanda yang harus hidup dengan konsekuensi perang kolonial di Indonesia, termasuk para veteran perang yang berperilaku baik,” ungkap Rutte.
Hal ini diperkuat olh pernyataan salah satu sejarawan dari Netherlands’ Institute for Military History, yang juga ikut berpartisipasi dalam penelitian tersebut, Ben Schoenmaker mengungkapan bahwa para elite Belanda membantu tindakan kekerasan tersebut dan membantu menutup-nutupinya.
“Politisi yang bertanggung jawab telah menutup mata terhadap kekerasan ini, dan begitu pula otoritas militer, sipil dan hukum, mereka membantunya, mereka menyembunyikannya, dan mereka hampir tidak atau tidak menghukumnya sama sekali,” ungkapnya.
Studi tersebut menemukan bahwa pemerintah mengirim tentara pada misi yang mustahil yang tidak dilatih dengan baik. Beberapa di antaranya kemudian menjadi terlibat dalam tindakan penyiksaan, pembunuhan di luar proses hukum dan penggunaan senjata yang tidak proporsional.